“Kambang Putih” berasal dari sebuah prasasti yang dibuat oleh Raja Sri Mapanji Garasakan dan merujuk pada sebuah wilayah yang sekarang merupakan Kabupaten Tuban. Di dalam prasasti yang bertanda tahun 1050 M tersebut, Raja Sri Mapanji Garasakan menyebutkan bahwa Kambang Putih merupakan kota pelabuhan pada masanya. Pada abad ke-XI, Kambang Putih juga menjadi tempat berlangsungnya perniagaan antar pulau, bahkan benua.
Raja Sri Mapanji Garasakan merupakan raja pertama dari Kerajaan Janggala yang memerintah dari tahun 1042 hingga 1052. Kerajaan ini merupakan hasil ‘pecahan’ dari Kerajaan Kahuripan yang dirajai oleh Airlangga. Wilayah barat dijadikan Kerajaan Kadiri, sedangkan wilayah timur dijadikan Kerajan Janggala.
Kambang Putih merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Panjalu yang berperang dengan Kerajaan Janggala ini. Dalam prasasti Kambang Putih tersebutlah, Raja Sri Mapanji Garasakan menceritakan tentang kejadian Kambang Putih yang menyerang Istana Kerajaan Janggala. Meski diserang, kerajaan ini masih memberikan pujian “kota pelabuhan” kepada Kambang Putih di prasastinya.
Ada pula riwayat sejarah lain mengenai asal-usul nama Kambang Putih. Pada zaman dahulu kala, wilayah ini terlihat seperti gundukan pasir putih yang mengambang di lautan. Hal ini dikatakan oleh para pendatang dari Cina saat melihat wilayah ini dari jauh. Oleh karena itu, dapat kita artikan bahwa Kambang Putih berarti pasir putih yang mengambang.
Museum Kambang Putih merupakan satu-satunya tempat wisata Tuban berupa museum. Museum Kambang Putih hanya memiliki 1 lantai dengan luas sekitar 150 m2 saja. Namun, hingga bulan Agustus 2021, koleksinya mencapai 5.774 buah.
Di Museum Kambang Putih, banyak koleksi benda-benda bersejarah. Salah satunya, sejarah band legendaris Indonesia yang berasal dari Tuban, yakni Koes Plus Bersaudara, berupa kaset dan foto.
Jenis koleksi di Museum Kambang Putih mayoritas peralatan laut yang didapat dari penyelaman di laut terutama Pantai Boom. Zaman dulu Pantai Boom pernah menjadi pelabuhan terbesar berskala internasional, sehingga menyimpan banyak benda-benda yang berkaitan dengan perlengkapan kelautan dari berbagai negara.
Login To Leave a Comment